Pages

Sunday, December 9, 2012

Cara Jitu Disaat Nyasar

Pendakian Arjuna-Welirang 2010
Banyak orang enggan melakukan pendakian dengan alasan takut tersesat. Tersesat mungkin menjadi momok beberapa orangtua yang anaknya hendak 'kabur' dari rumah. Jadi, pernah penulis mengajak seorang teman naik gunung. Kebetulan temen saya seorang gadis. Si ibu terus ngomong gini, "Ngapain naik-naik gunung? Nanti kalo nyasar gimana? Nanti kalo diculik gimana? Kalo diperkosa orang gimana?" (hah????)

Memang lebay banget ya tanggapan beliau ini. Habis denger komentar begini saya langsung kaget sama ngakak. Ya, akhirnya untung si temen tadi boleh, dan endingnya tetep bisa pulang dengan selamat. Gak pake nyasar. (Horee!!!)

Nah, tapi tetap aja dalam setiap petualangan, kemungkinan nyasar atau tersesat pasti ada. Biasanya disaat nyasar, seseorang langsung panik, lari kesana sini, teriak-teriak, dan melakukan hal-hal nggak jelas lain. Padahal keadaan ini bisa, mengakibatkan terjadi hal-hal yang fatal. Pertama, nyasar semakin jauh. Kedua, kecelakaan. Ketiga, kehabisan makanan dan minuman. Yang paling serem, mati di hutan.

Pasti tidak ada yang mau kan? Tapi, kalau memang gejala-gejala tersesat muncul, ada beberapa hal yang harus agan lakukan. Ini dia tips berdasar pengalaman ane di pecinta alam. Check this out!

         CODE FOR YOUR TEAM
Selain, planing barang bawaan, semisal anda pergi dengan tim, buatlah kode unik dengan teman anda. Hal ini berfungsi untuk mengecek apakah teman anda masih pada jalur yang benak atau tidak. Penting gak penting, pasti ada gunanya. Dengan kode kemungkinan selamat bisa bertambah 5%.

         INGAT UNTUK STOP!
Berhenti sejenak dan lakukan S-T-O-P. 1)Sit, 2)Thinking, 3)Observating, 4)Planning. Intinya, duduk untuk menenangkan diri anda, mulai lakukan pengamatan keadaan sekitar, berfikir, dan rencanakan apa yang akan anda lakukan. Penanganan ini fungsinya untuk mencegah anda salah langkah, yang hasilnya tentu kemungkinan yang lebih buruk bisa terjadi. Kemungkinan selamat meningkat jadi 15%
         
           PLAN FOR THE WORST
"Perencanaan adalah setengah daripada kemenangan", Sun Tzu (the three kingdom). Persiapkan check list bawaan sebaik mungkin sehingga disaat kemungkinan terburuk terjadi, anda akan siap. Bawa peralatan survival seperti P3K, tali pancing, benang, jarum, korek api, peluit, pisau, dan lain-lain. Selain itu siapkan bekal yang lebih. Jadi, semisal anda pergi untuk 3 hari, bawalah bekal untuk 4 atau 5 hari. Semuanya berfungsi untuk pencegahan. Cukup dengan ini saja, kemungkinan selamat bisa jadi 25%.

           BELAJAR TEKNIK SURVIVAL
Pelajari teknik-teknik bertahan hidup di alam bebas. Ada beberapa hal yang dipelajari dalam survival. Cara mencari air, ciri tumbuhan dan hewan yang bisa dimakan, berburu, membangun shelter dan cara membuat jejak di alam adalah contohnya. Dengan menguasainya, kemungkinan bertahan hidup anda akan semakin tinggi. Kemungkinan lolos kurang lebih bisa 15% 

            PRAKTEK DI ALAM
Terkadang menguasai teori tidak cukup. Praktek apa yang sudah anda pelajari langsung di alam bebas itu akan membuat anda jadi lebih ahli dan kemungkinan bertahan akan berlipat ganda. Walaupun anda tidak terlalu mahir, paling tidak anda pernah mencobanya. Bila anda telah ahli kemungkinan selamat amat tinggi yaitu bisa menjadi 35%.

            Nah, dari beberapa tips diatas, sebenarnya kesempatan selamat dalam survival adalah perpaduan
            dari persiapan secara teknis, mental dan kemampuan. Hanya dengan salah satu saja kemungkinan
            akan sedikit. Semuanya anda bisa lakukan, maka semakin besar kemungkinan anda akan selamat.
            Jadi, jangan takut tersesat, selama persiapan anda sudah matang.


0 komentar:

Post a Comment