Pages

Sunday, July 14, 2013

PEKANBARU and things..


Aliran sungai Siak menjadi alasan utama kota ini menjadi destinasi niaga di zaman silam. Disana pula  pedagang berdarah Minang dari dataran Bukittinggi sengaja turun gunung untuk berdagang. Tempat berdagang itu dulu berada di tangguk kepenguasaan Kesultanan Siak. Setelah masa kesultanan sudah kelewat jadul, kota ini sekarang jadi pusat bisnis dan pemerintahan Provinsi Riau. Kata orang kota Bertuah, saya sebut saja kota Pekanbaru.

Nama Pekanbaru mulai digunakan sejak abad ke-18. Kata 'pekan' dalam bahasa setempat berarti pasar. Kawasan Senapelan, - salah satu wilayah pertokoan Pekanbaru   dulu menjadi pekan untuk distribusi hasil bumi dari daerah-daerah di hulu Sungai Siak. Muara Siak yang berakhir ke Malaka menjadikan jalur ini cukup ramai.

Kota Pekanbaru termasuk kota yang ramai. Kepadatan penduduk kota Pekanbaru lebih kurang 1.125 jiwa/km per segi di tahun 2013 ini. Akhir pekan mungkin jadi titik paling ramai dari kota ini. Banyak orang dari berbagai daerah yang berbondong-bondong datang. Daya tarik kota BERTUAH ini berspusat antara wahana perbelanjaan dan kuliner.


Jika anda tidak sengaja atau memang sengaja berada di daerah Senapelan. Jangan lupa untuk mampir di pasar bawah. Pasar ini terkenal dengan penjualan barang-barang tidak berpajak dari negara tetangga. Sampai saat ini pun namanya masih hidup sebagai pusat belanja kebutuhan harian dan sentra oleh-oleh. Ikan asin, pakaian, makanan, penak-pernik, semua bisa anda tawar dengan harga bagus.


Bila anda ingin mencari buah tangan dari Pekanbaru. Saya sarankan panganan ini. Memiliki ciri-ciri yaitu berbau wangi dan khas. Di Medan mungkin jadi buah yang terkenal dan berkolesterol pekat. Buah ini disulap warga Pekanbaru jadi bahan oleh-oleh khas yang wajib masuk bluelist yang harus dibeli. Lempok durian dan dodol durian orang-orang menyebut jenis makanan ini. Apapun nama toko jajanan yang anda kunjungi, dua makanan ini pasti akan muncul.

Saya ingat pengalaman saya ke Pekanbaru sebelumnya. Sekitar bulan Juli tahun 2012 kemarin. Saat itu banyak terpampang gambaran euphoria penyambutan event olahraga terbesar Indonesia. Warna warni baliho di sudut-sudut jalan sangat semarak. Kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman terlihat berjejalan sekali saat itu. Ini imbas dari penyambutan PON rupanya.

Untuk singgah di Pekanbaru dan terkena macet di salah satu jalan bernama pahlawan, tentu saya punya misi istimewa. Di kota kelahiran saya ini ada santapan yang tak boleh ketinggalan. Gulai Bauang namanya. Kualitas aliran Sungai Siak yang tidak sejaya dulu membuat ikan dari marga Hemibagrus, ikan yang berkerabat dengan ikan lele ini jarang ditemui disana. Tapi, jangan khawatir tentang degradasi populasi Baung. Ikan di "Warung Gulai Bauang" ini nampaknya hasil penangkaran sendiri.

Ya, Pekanbaru masih memiliki rupa-rupa kuliner lain. Mungkin tidak banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi disini. Walau begitu uang anda tetap bisa terkuras banyak karena godaan membeli barang ini dan itu. Wisatanya tak jauh dari pergi ke pusat perbelanjaan, makan, belanja lagi dan makan lagi.

0 komentar:

Post a Comment