Pages

Saturday, September 29, 2012

Backpeyokers in Action


Berikut adalah cerita traveling ke bersama 3 orang sahabat saya, yaitu Danuh, Firman dan Rheja. Kami berempat akan melakukan perjalanan 4 hari 3 malam Malang-Lombok. Perjalanan ini kami lakukan untuk mengisi waktu sehabis Ujian Nasional 2012 kemarin. Untuk kami berempat ini adalah pengalaman traveling pertama sebagai Backpeyokers.

Berbekal nekat dan info dari internet, kami pun berangkat. Kami berencana untuk estafet dari satu transportasi ke transportasi lain. Rute perjalan ini adalah Malang – Ketapang – Gilimanuk – Padang Bay – Lembar –Mataram – Gili Trawangan. Kami mengawali perjalanan dengan menumpang kereta api Tawangalun.



13.50 WIB @Stasiun Kota Baru, Malang : Dikantong celana saya terselip sebuah tiket kereta api tujuan Banyuwangi. Harga tiket Malang-Banyuwangi Rp 18.500,-.

Di tiket tertulis jadwal keberangkatan pukul 14.30. Kami sengaja datang awal agar bisa briefing dan check-list sebelum berangkat. Ini merupakan tips untuk anda, pastikan untuk mengecek ulang daftar barang bawaan anda. Jangan sampai ada yang tertinggal. Selain tiket, uang dan pakaian. Kartu pengenal juga wajib anda bawa. Karena, untuk bisa keluar masuk Bali anda wajib menunjukannya.

14.30 WIB @Kereta api Tawangalun : Dari informasi yang kami serap di internet. Perjalanan ke Banyuwangi sekitar 10 jam dari Malang. Memang lama dan sangat melelahkan, namun banyak pengalaman yang bisa kami dapat.

+23.00 WIB @Stasiun Ketapang, Banyuwangi : Hanya tinggal kami berempat saja di gerbong. Saya dan Rheja sedang tidur saat itu. Tiba-tiba ada orang yang membangunkan. Ternyata ini adalah stasiun terakhir Tawangalun. Artinya, kami telah sampai di Ketapang.

Dari stasiun Ketapang, kami jalan sekitar 15 menit ke pelabuhan. Disana banyak sekali calo bus yang menyergap untuk menawarkan tumpangan. Kami hanya mengangkat tangan, tanda menyatakan penolakan. Satu lagi tips, hati-hati termakan rayuan calo karena terkadang harga bisa lebih mahal dari agen resminya.
Tiket ferry tujuan Gilimanuk Rp 6000,- dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

01.30 WITA @Pelabuhan Gilimanuk : Setibanya disini kami langsung pergi untuk mencari Terminal Gilimanuk. Kami bertanya ke polisi dan penjaga warung setempat tentang posisi tepat dari terminal ini. Setelah beberapa menit berjalan, kami tiba juga disana.

Letak stasiunnya ada di depan tempat pemeriksaan KTP. Di dekat loket mungkin anda akan disambut oleh calo. Berjalan lurus sedkit lagi dari sana, sekitar 100 anda akan temukan terminal disebelah kiri. Bila belum anda temukan, bertanyalah pada polisi, jangan pada calo.

02.30 WITA @Bus Buanaraya : Dari terminal tadi akhirnya kami berangkat ke Pelabuhan Padang Bay. Perjalan darat ini memakan waktu cukup lama, sekitar 6,5 jam. Bus yang kami gunakan bukan bus besar, ukurannya lebih kecil daripada bus antar pulau. Tiket bus Gilimanuk- Pad. Bay harganya Rp 40.000,-.

11.00 WITA @Pelabuhan Padang Bay : Bus y`ng kami naiki akhirnya sampai. Setelah itu kami menuju loket untuk membeli tiket ferry ke Pelabuhan Lembar seharga Rp 36.000,-. Perjalan laut ini cukup memakan waktu. Sekitar 5 jam kami terhuyung-huyung kencang di tengah laut. Ombak di selat Lombok memang agak liar. Saya sendiri sampai mabuk laut karenanya.

Bila anda memiliki uang lebih, anda juga bisa menggunakan kapal cepat. Kapal ini langsung menuju ke gili trawangan dan hanya 1 jam perjalanan saja. Fasilitas dari masyarakat sekitar pelabuhan ini mematok harga + Rp 400.000,-/orang untuk wisatawan lokal dan Rp 600.000.- untuk wisatawan luar negeri.

Di penyeberangan ke Lombok ini, banyak turis mancanegara yang ikut duduk di kursi penumpang. Wajar saja karena Bali dan Lombok memang salah satu surganya turis mancanegara di Indonesia.

Tips untuk anda, di daerah wisata seperti ini, harga makanan cukup mahal. Bila anda tidak ingin banyak mengeluarkan uang untuk makan, bawalah bekal dari rumah. Bila anda malas mebuat bekal, mie gelas instan bisa membantu.

14.05 WITA @Pelabuhan Lembar : Setelah letih melakukan estafet perjalanan ini, sampailah kami di pulau Lombok. Sesaat sesudah sampai, saya langsung menghubungi Tante Endo yang kebetulan sedang berada di Lombok. Tante saya ini menyarankan untuk menginap dulu di Mataram, walaupun pada perjalanan kali ini kami sebenarnya merencanakan langsung ke Gili Trawangan. 

Namun, apa boleh buat. Untuk menuju ke penyeberangan Gangsal butuh dua jam lagi. Sementara penyeberangan tersebut ditutup pukul 3 tepat. Karena resiko terlambat amat besar kami memutuskan mampir dulu di Mataram sesuai titah tante saya.

Tips, transport di daerah Lombok amat sulit dicari. Saya sarankan gunakan taksi saja. Karena lebih nyaman dan aman daripada transport dengan calo. Atau bila anda ingin jalan-jalan keliling Lombok, gunakan jasa persewaan mobil. Di internet banyak situs yang menyediakan jasa ini.

15.30 WITA @hotel di Mataram : Dari pelabuhan ke kota Mataram, waktu yang terpakai sekitar 1 jam.

Di hotel, kami menghitung jumlah pengeluaran kami. Mulai dari kereta api (18.500), penyeberangan Gilimanuk (6.000), bus ke Pad. Bay (40.000), penyeberangan ke Lembar (36.000) dan transport ke Mataram (20.000). Jadi, total per-orang dari Malang ke Mataram adalah Rp 100.500,-. Hebat kan?

Kota Mataram. Kota cukup tenang dan tidak banyak pusat perbelanjaan umum. Dari pengamatan kami hanya ada sebuah Mall dan pasar tradisional. Pasar tradisional disana menjual berbagai kebutuhan pokok, kerajinan dari emas, dan pakaian sablon khas lombok.

Tips, bila anda mencari oleh-oleh berupa makanan di kota Mataram. Saya sarankan untuk langsung menuju ke toko di sentra pembuatan-nya langsung. Tanya saja pada orang-orang disekitar pasar. Jaraknya cukup jauh dari pasar, yaitu sekitar 1 km. Namun, harga yang ditawarkan lebih rumah dari toko sekitar pasar.

12.00 WITA @Gili Trawangan (keesokan harinya) : Dari Mataram ke Gili Trawangan tidak terlalu jauh. Perjalanan darat menggunakan taksi tidak sampai 1 jam hingga ke penyeberangan. Untuk dapat sampai disini  ada beberapa alternatif angkutan darat, yaitu taksi dan angkutan umum yang menuju ke pelabuhan Gangsal (penyeberangan untuk ke Gili trawangan, Air dan Meno). Namun, di pulau Lombok, jarang sekali ada angkutan umum sehingga akan sulit mencarinya. Sehingga taksi-lah yang paling mudah dicari.

Jika anda menggunakan taksi, baik dari Mataram atau Lembar, ada dua alternatif jalan. Yang pertama melewati Pusuk (daerah dataran tinggi yang pemandangannya indah dan banyak monyetnya di pinggir jalan) dan yang kedua melewati Senggigi (daerah pantai yang melewati pantai-pantai yang konon cukup bagus). Bila anda memilih rute yang terdekat, berarti anda harus memilih alternatif pertama.

Setelah taksi sampai di Gangsal, anda biasanya tidak diturunkan di dermaga langsung. Jadi, anda harus berjalan lagi sekitar 300 meter untuk bisa sampai disana. Bila tidak ingin berjalan anda bisa naik kereta kuda, namun tentu saja anda harus bayar lagi.

Setelah sampai di penyeberangan, siapkan uang sepuluh ribu per-orang untuk menyeberang. Setelah itu anda akan menunggu giliran untuk bisa naik ke perahu yang akan terhuyung-huyung di lautan selama satu jam.

Akhirnya, perjalanan yang melelahkan tuntas juga, kami sampai juga di Gili Trawangan, the Paradise Island in Lombok. Disana banyak objek wisata bahari yang bisa kita cicipi. Mulai dari snorkeling, scuba diving, kayak, atau sekedar melintas antar Gili pun bisa kita lakukan. Selain itu juga bersepeda mengelilingi pulau yang indah ini bisa jadi alternatif.

Untuk masalah penginapan, setelah kami mendapat informasi dari tante saya. Ternyata beliau memiliki teman yang punya penginapan murah disana. Hanya berkisar +100 ribu per-malam. Cukup murah, aman, nyaman dan ada fasilitas air tawar-nya.


Di pulau terpencil ini, masalah utama yang kami temukan adalah harga makanan dan air mineral. Agak mahal bila kita membeli untuk makan siang dan malam. Tapi, untuk sarapan, kami membeli nasi bungkus yang hanya 10 ribu rupiah dari warga lokal yang bersepeda keliling (biasanya berjualan di sekitar jalan utama dekat pantai).

Setelah satu hari satu malam di pulau ini, kami pulang kembali ke Malang. Rute kami sama, namun dengan transportasi yang berbeda. Kami terpaksa naik bus antar pulau karena teman-teman sudah malas untuk estafet lagi ke Malang seperti awal keberangkatan. Ya, efeknya harus bayar sekitar 210 ribu.

Penutup :
Dibandingkan dengan menggunakan travel agent, memang perjalanan seperti lebih makan waktu dan tenaga. Namun, masalah harga bisa 2-3 kali lipat lebih murah. Tentu saja hal ini bila anda mengetahui tips dan trik sehubungan dengan travel ke tujuan anda. Jangan takut pada kemungkinan buruk. Asal kita telah mempersiapkan dengan sebaik mungkin, insya Allah aman dan nyaman.

2 komentar:

Thank's for the comment. Sorry, gak jelas tulisannya. hehe

Post a Comment